Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 20, 2013

Sifat manusia dari cara makan tahu + cabe

Penyempurnaan dari posting sebelumnya | Jangan click ini | , masih soal harga cabe yang naiknya selangit. Gak percaya?? Tanya sama ibu-ibu rumah tangga. Merekalah yang lebih TAHU tentang harga CABE di pasar.... Postingan yang kali ini, kita sebut saja edisi revisi, atau bisa juga part II, atau mau dibilang apa terserah. Jika salah sebut pun gak akan sampai diadili hingga kemeja hijau. Paling juga hanya sampai kemeja kotak-kotak, atau kemeja lengan panjang. Itu pun sudah dapat dipastikan bukan kemeja tetangga.. (milik sendiri walau ngutang) he.. he.... Walau pun mereknya sama.   Untuk itu, walau tak ada hubungannya sama sekali dengan opening diatas mari kita kembali mengungkap secara seksama dan seilmiah mungkin tentang Sifat seseorang dilihat dari caranya makan tahu + cabe... Orang yg tertib dan teratur, makan tahu 10 cabe pun 10. Orang penakut, makan tahu doang gak pake cabe. Orang yg agresif, makan cabe duluan baru kemudian tahunya. Orang yg konservatif, makan tahu dulu

Jenis Kepribadian Orang Dilihat Dari Cara Makan Tahu & Cabe!

Dewasa ini masyarakat banyak yang berkeluh-kesah tentang naiknya harga CABE. Walau harga TAHU masih termasuk dalam kategori normal. Namun tidak banyak yang tahu bahwa keduanya mempunyai rahasia tersembunyi. Buat yang belum banyak tau tentang hal ini, bisa merapat ke Dinding rumah tetangga... hehhe ya Merapat kesiniii lah... Untuk itu, dalam tempo yang sesingkat-sikatnya, Nabila Jkt48 gigit cabe, eh.. Maksudnya saya akan mengungkapkan berbagai kepribadian orang dari gaya mereka Makan Tahu dengan Cabe. Sebuah artikel yang saya dapat dari blog sebelah;   KONSERVATIF: Gigit tahu dulu, baru gigit cabe. PROGRESIF: Gigit cabe dulu, baru gigit tahu. SPEKULATIF: Begitu nemu cabe langsung main gigit, berharap di dekat situ ada tahu. IMAJINATIF : Belum gigit cabe udah kepedesan. OPTIMIS: Yakin tahu akan segera muncul, sambil nunggu ngemil cabe dulu.. PERMISIF: Tahu & cabenya dicomot orang, diem aja. MASOKIS : Gigit cabe 10 biji kagak pake tahu. DRAMATIS: Abis makan tah

Pengaruh Tehnologi Terhadap Pendidikan

ilustrasi: www.sekolahdasar.net EXPO ONLINE | Harus diakui, perkembangan tehnologi komunikasi dan informasi saat ini mengalami perkembangan cukup pesat. Hal ini jelas sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Sebut saja seperti perkembangan Media Online, dimana sangat mempengaruhi sistem informasi. Selain cepat, untuk mengakses informasi masyarakat dipermudah dengan berbagai fitur dan pilihan sesuai dengan minat masing-masing. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Sampai saat ini, menurut TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai gelombang yang ketiga. Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian, dimana era pertanian ini telah berlangsung selama ratusan ribu tahun yang lalu bahkan sampai sekarang. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi industri, era industri ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu sampai sekarang. Kini, gelomban

Media Online Ancam Media Cetak

EXPO ONLINE – Portal Berita atau biasa juga disebut Media online kini semakin menjadi ancaman bagi koran atau majalah karena semakin berkembangnya teknologi. Saat ini dari 260 juta jiwa penduduk Indonesia sebanyak 23 persen diantaranya telah menjadi pembaca setia beragam media online, kata Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono ketika menjadi panelis Seminar New Media: Pembaca, Laba dan Etika yang diselenggarakan, di Palembang, Sabtu, sebagaimana pernah dilansir Antara News. Menurut dia, semakin berkembangnya teknologi internet mendorong semakin banyaknya pengakses media online. Apalagi, kini mengakses portal tidak hanya menggunakan komputer atau laptop tetapi dengan mudah melalui telpon genggam atau alat komunikasi lainnya. Ia mengatakan, kehadiran teknologi sehingga melahirkan media online ini sungguh luar biasa dampaknya terhadap percepatan komunikasi di negeri ini. Terbukti, kini media-media cetak nasional tidak bisa berkembang atau stagnan aki