Seperti pagi seperti senja seperti kita lalu tiada... Sepenggal kalimat yang yang ditulis penyair asal Kota Tegal yang terakhir bermukim di Yogyakarta, Boedi Ismanto SA (54), rasa-rasanya bagai sebuah tetenger (tanda). Karena setelah dia tulis di akun facebook, saat menunggu giliran membaca, tidak lama duduk dengan penyair Hamzah Muhammad. Berselang dua puluh menit, dengan tatap mata letih dia terjatuh dari kursi tempat duduknya dan berpulang untuk selamanya. Pukul 23.00, Minggu (10/3) malam, di ruang Adipura Kota Tegal, di saat acara tengah berlangsung. Sekitar dua puluh menit sebelum kepergiannya, Boedi memang mengatakan kepada M Enthieh Mudakir yang duduk di depannya. Dia di belakang tempat duduknya meminta rokok kretek tuton kepada Enthieh Mudakir. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, dia sempat menyampaikan kepada Enthieh. Terus saja mencipta puisi, membacakannya dan agar menjadikan diri manusia. ’’Aku akan terus mencipta puisi, sampai kapan pun. Bila perlu, di akhirat ...
Info seputar kehidupan wanita, seksual dan gaya hidup