EXPO2012 ----- Ivestement Busines Plan
Mendengar nama Andesit, pikiran kita di bawa jauh menjelajah ke sabuk vulkanis pegunungan Andes di sisi selatan benua Amerika yang menjadi asal penamaan batu tersebut. Peradaban besar suku Inca dan Maya dikenal memiliki bangunan dengan tekstur megalitik bercitarasa seni tinggi tak lepas dari peran batuan Andesit yang melimpah ruah disana.
Belum lagi kalau berbicara Piramida Montezuma dan situs-situs megalitik yang tak rusak dimakan zaman adalah salah satu contoh hasil dari pemanfaatan batu vulkanik ini.
Batu Andesit/Basalt dan lebih populer ditengah masyarakat sebagai batu gunung, adalah jenis batuan yang hanya dapat ditemukan dibeberapa tempat. Seperti di Amerika Selatan dan wilayah-wilayah vulkanis aktif. Indonesia, terutama sepanjang gugusan Bukit Barisan yang di mitologi Yunani dikenal sebagai Pilar Herkules menyimpan deposit terbesar batuan uni ini. Dan Kabupaten Kepahiang berada dalam pusan gugusan vulkanik dengan Gunung Kaba sebagai gunung api aktifnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak bisa ditemukan disetiap belahan dunia lain ini, adalah aset besar di daerah Kepahiang. Bumi Sehasen memang kaya akan SDA. Selain Batubara dan potensi Gheotermal, setidaknya, tereka lebih dari 35 juta BCM deposit batu Andesit yang siap dikelola dan diolah secara profesional.
Apalagi, sejarah membuktikan, potensi batu Andesit memang sangat akrab sebagai bahan bangunan. Pada zamannya, Andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini. Misalnya, sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dan lainnya.
Saat ini, dizaman modren, trend property dunia yang kembali mengusung konsep mediterania dan pemanfaatan batu alam sebagai kanopi penahan radiasi efek pemanasan global pada bangunan merupakan peluang besar bagi pasar batu Andesit. Dan hal itu sangat disadari oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang.
Potensi besar dengan peluang besar yang terkandung di alam trofis Kabupaten Kepahiang ini menjadi salah satu kekayaan alam yang tengah diolah oleh Pemerintah Daerah setempat.
Bando Amin C. Kader Bupati Kabupaten Kepahiang, mengatakan, upaya-upaya untuk mengelola potensi tersebut telah dilakukan. Seperti pembangunan mesin industri pengolahan batu Andesit menjadi produk yang siap dipasarkan.
"Saya yakin potensi Andesit dapat menjadi salah satu sektor sumber yang mampu meningkatkan Penghasilan Asli Daerah," ujarnya.
Dan, lanjutnya, ia yakin percepatan dan optimalisasi hasil produksi akan benar-benar terlihat ketika mendapat daya dorong dari investor. Kedepan, sangat dimungkin Andesit merupakan sektor yang mampu memberi keuntungan lebih baik bagi daerah maupun investor.
Dikatakan, pengadopsian tekhnologi dalam proses pengolahan, pembentukan dan pemolesan batuan ini mampu memberikan bentuk dan warna baru sesuai dengan kapsitas dan permintaan pasar global.
Kecendrungan selera masyarakat saat ini dalam membangun hunian, selain fungsi juga mulai mengarah pada estetika dan nilai-nilai seni natural. Seperti pemasangan batu andesit untuk lantai pada halaman rumah atau lantai carport/garasi. Dan pembentukan ornamen-ornamen pada bangunan.
Fungsi sudah pasti. Disisi lain, batu Andesit yang disusun sedemikian rupa membuat rumah terkesan elegant, tidak licin, dan sejuk. Penempatan karakter-karakter dan ritme pemasangan batu pada tema sebuah bangunan akan menambah nilai tersendiri.(red)
Mendengar nama Andesit, pikiran kita di bawa jauh menjelajah ke sabuk vulkanis pegunungan Andes di sisi selatan benua Amerika yang menjadi asal penamaan batu tersebut. Peradaban besar suku Inca dan Maya dikenal memiliki bangunan dengan tekstur megalitik bercitarasa seni tinggi tak lepas dari peran batuan Andesit yang melimpah ruah disana.
Belum lagi kalau berbicara Piramida Montezuma dan situs-situs megalitik yang tak rusak dimakan zaman adalah salah satu contoh hasil dari pemanfaatan batu vulkanik ini.
Batu Andesit/Basalt dan lebih populer ditengah masyarakat sebagai batu gunung, adalah jenis batuan yang hanya dapat ditemukan dibeberapa tempat. Seperti di Amerika Selatan dan wilayah-wilayah vulkanis aktif. Indonesia, terutama sepanjang gugusan Bukit Barisan yang di mitologi Yunani dikenal sebagai Pilar Herkules menyimpan deposit terbesar batuan uni ini. Dan Kabupaten Kepahiang berada dalam pusan gugusan vulkanik dengan Gunung Kaba sebagai gunung api aktifnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak bisa ditemukan disetiap belahan dunia lain ini, adalah aset besar di daerah Kepahiang. Bumi Sehasen memang kaya akan SDA. Selain Batubara dan potensi Gheotermal, setidaknya, tereka lebih dari 35 juta BCM deposit batu Andesit yang siap dikelola dan diolah secara profesional.
Apalagi, sejarah membuktikan, potensi batu Andesit memang sangat akrab sebagai bahan bangunan. Pada zamannya, Andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini. Misalnya, sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dan lainnya.
Saat ini, dizaman modren, trend property dunia yang kembali mengusung konsep mediterania dan pemanfaatan batu alam sebagai kanopi penahan radiasi efek pemanasan global pada bangunan merupakan peluang besar bagi pasar batu Andesit. Dan hal itu sangat disadari oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang.
Potensi besar dengan peluang besar yang terkandung di alam trofis Kabupaten Kepahiang ini menjadi salah satu kekayaan alam yang tengah diolah oleh Pemerintah Daerah setempat.
Bando Amin C. Kader Bupati Kabupaten Kepahiang, mengatakan, upaya-upaya untuk mengelola potensi tersebut telah dilakukan. Seperti pembangunan mesin industri pengolahan batu Andesit menjadi produk yang siap dipasarkan.
"Saya yakin potensi Andesit dapat menjadi salah satu sektor sumber yang mampu meningkatkan Penghasilan Asli Daerah," ujarnya.
Dan, lanjutnya, ia yakin percepatan dan optimalisasi hasil produksi akan benar-benar terlihat ketika mendapat daya dorong dari investor. Kedepan, sangat dimungkin Andesit merupakan sektor yang mampu memberi keuntungan lebih baik bagi daerah maupun investor.
Dikatakan, pengadopsian tekhnologi dalam proses pengolahan, pembentukan dan pemolesan batuan ini mampu memberikan bentuk dan warna baru sesuai dengan kapsitas dan permintaan pasar global.
Kecendrungan selera masyarakat saat ini dalam membangun hunian, selain fungsi juga mulai mengarah pada estetika dan nilai-nilai seni natural. Seperti pemasangan batu andesit untuk lantai pada halaman rumah atau lantai carport/garasi. Dan pembentukan ornamen-ornamen pada bangunan.
Fungsi sudah pasti. Disisi lain, batu Andesit yang disusun sedemikian rupa membuat rumah terkesan elegant, tidak licin, dan sejuk. Penempatan karakter-karakter dan ritme pemasangan batu pada tema sebuah bangunan akan menambah nilai tersendiri.(red)
Komentar
Posting Komentar