Langsung ke konten utama

Bendera yang Masih Terpancang di Bulan


EXPO 2012 | California - Selama bertahun-tahun, para ilmuwan dan pemerhati ruang angkasa bertanya-tanya apa yang terjadi pada enam bendera Amerika yang ditanam di bulan selama misi Apollo yang bersejarah. Kini, berkat resolusi tinggi kamera yang mengorbit bulan, misteri terpecahkan: dari semua bendera itu, hanya satu yang tidak berdiri.

"Pengecualian adalah bendera untuk Apollo 11, yang mencatat pendaratan bersejarah pada tahun 1969," kata profesor Mark Robinson dari Arizona State University, ilmuwan yang memimpin misi kamera pencitraan Lunar Reconnaissance Orbiter.

Tak adanya bendera Apollo 11 konsisten dengan memori astronot Buzz Aldrin tentang misi terkenal itu. Aldrin mengatakan bendera AS tertiup oleh ledakan roket ketika astronot meninggalkan permukaan Bulan.

Robinson sebelumnya telah ragu apakah bendera lainnya akan terlihat. "Secara pribadi, saya agak terkejut bahwa bendera itu selamat dari sinar ultraviolet dan suhu permukaan bulan yang tinggi, tetapi tetap berdiri," katanya. Ia menuliskannya dalam website Orbiter.

Gambar yang diambil oleh Orbiter menunjukkan gambar bendera dan bayangannya. Namun tak jelas apakah bintang dan garis-garis - motif pada bendera AS - masih terlihat.

Lunar Reconnaissance Orbiter adalah wahana tak berawak yang telah mengitari bulan untuk lebih dari tiga tahun. Orbiter memiliki peralatan untuk memotret permukaan bulan, merekam suhu, dan mengukur radiasi.

Foto-foto itu berguna untuk memetakan permukaan bulan dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi tempat pendaratan masa depan, meskipun Amerika Serikat sekarang tidak memiliki rencana untuk mengirim manusia kembali ke bulan.

Program Apollo NASA pada akhir tahun 1960 dan awal tahun 1970 dirancang terutama untuk mewujudkan cita-cita mendaratkan manusia di bulan dan membawa mereka kembali ke Bumi dengan selamat. Enam misi tercapai dan lainnya tidak berhasil.

Sebuah kebakaran pada kabin Apollo 1 menewaskan tiga astronot selama tes peluncuran tahun 1967. Apollo 13 tidak dapat mendarat setelah sebuah tangki oksigen meledak dan memaksa awak kembali ke Bumi pada tahun 1970. Misi berawak terakhir ke bulan adalah Apollo 17 pada bulan Desember 1972.

Tanda-tanda misi masih terlihat di permukaan bulan. Foto diambil oleh Orbiter menunjukkan trek yang dibuat oleh astronot dan peralatan yang tertinggal, termasuk ransel yang sengaja dibuang oleh astronot. Gambar yang diambil dari situs Apollo 17 menunjukkan jejak kaki astronot di bulan. ORBITER | TRIP B

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cepat Puaskan Wanita Hingga Orgasme Dalam 10 Menit

Cara Cepat Puaskan Wanita Hingga Orgasme Dalam 10 Menit :: Dalam urusan bercinta, kaum Adam hendaknya tidak egois. Dimana hanya menjadikan wanita atau istri sebagai subjek untuk memuaskan hasrat birahi semata. Sebaiknya, para pria peduli untuk memuaskan pasangannya dalam berhubungan intim. Kepuasan yang dapat dicapai bersama, jelas akan memberi efek positif terhadap keberlangsungan hubungan anda kedepan. Tidak hanya itu, ketika anda para pria menghantar sang wanita mencapai titik klimaknya, ada kepuasan tersendiri yang di dapat. Erangan kecil pasangan anda saat orgasme akan menjadikan anda sebagai lelaki sejati dihadapannya.  Persoalannya, apakah kaum pria tahu langkah-langkah yang di butuhkan agar sang wanita sampai ke langit ketujuh hanya dengan merangsang G Spotnya? Dan mampukah bertahan untuk tidak ejakulasi hingga wanita mencapai puncak kenikmatannya. Hal ini jelas menjadi pokok penting dalam hubungan seksual. Karena, jika sang wanita dapat mencapai titik orgasme l...

Tips seks Jepang : Seni bercinta ala Geisha

sexy_geisha_by_amywestern Mungkin sebagian besar dari kita sudah tahu tentang Geisha. Pesona wanita Jepang yang identik dengan penghibur ini, dapat dikatakan menyedot perhatian dunia. Apalagi bagi para lelaki, memikirnya saja sudah membuat darah bergejolak kencang. Pada jamana dulu Geisha di Jepang merupakan wanita yang dilatih memberikan hiburan serba bisa baik dari segi menyanyi, menari, maupun bermain musik. Tidak hanya itu, wanita yang terkenal lemah gemulai itu juga terlatih dan memiliki keahlian untuk melayani pria di ranjang, wow... Salah satu keahlian mereka tentu saja teknik oral seks yang bisa membuat para pria menjadi pusing tujuh keliling. Ingin tahu bagaimana teknik para geisha melayani 'pertempuran' para Samurai? Ternyata para geisha yang biasa berlutut ini memiliki teknik oral seks yang bisa membuat para Samurai era tahun 1900-an 'bertekuk lutut'. Ck.. ck.. Dalam buku The Japanese Art of Sex: How to Tease, Seduce & Pleasure the Samurai in Yo...

Tradisi berbagi istri/poliandri ternyata ada di dunia

Tradisi berbagi istri di Himalaya Jika poligami, mungkin didunia adalah hal biasa. Apalagi ditengah kehidupan masyarakat muslim, dimana hal tersebut dibenarkan dan dihalalkan. Namun bagaimana jika poliandri , mungkin tidak banyak masyarakat yang bisa menerima hal tersebut.  Tidak lazim, namun tetap ada. Setidaknya hal itu terjadi disalah satu daerah, dan dahulunya dianggap lumrah dan biasa. Berikut sebuah artikel yang EXPO Online ambil dari berbagai sumber, tentang Tradisi berbagi istri atau poliandri.   Sebut saja salah satunya di Himalaya. Ketika Tashi Sangmo berusia 17 tahun, dia dinikahkan dengan seorang tetangganya yang baru berumur 14 tahun, di sebuah desa terpencil di Himalaya, Nepal. Sebagai bagian dari pernikahan itu, Sangmo juga setuju untuk menikah dengan adik lelaki suaminya. Tradisi berbagi istri di Himalaya Pada masa lalu, anak-anak lelaki dari setiap keluarga di wilayah Upper Dolpa menikahi satu perempuan. Namun, kini praktik poliandri itu mula...