EXPO Online, 28 Februari 2013. Kembang (15), sebut saja demikian . seorang siswi kelas 2 SMP negeri Desa Mojerejo Kecamatan sindang Kelingi kabupaten Rejang Lebong, menjadi korban perkosaan 2 orang pria hingga akhirnya hamil 5 bulan.
Kerabat korban Mardiani mengatakan peristiwa ini terungkap berawal dari kecurigaan para tetangga korban terhadap perubahan bentuk tubuh kembang. Setelah ditanyai orang tuanya korbanpun mengaku telah diperkosa 2 orang pria yang diduga bernama ji alias ai warga desa Sambirejo simpang bukit kaba kecamatan Selupu Rejang, Sedangkan satu pelakunya lagi tidak dikenal oleh korban.
Dari pengakuan korban kejadian perkosaan itu pada 16 September 2012 sekira pukul 10 malam. “Sebelum kejadian korban bersama 3 temanya tengah menonton kesenian kuda kepang dirumah warga sedesanya yang tengah hajatan. Saat asyik menonton korban dihampiri ji langsung mengajak pergi dengan alasan ada yang mau disampikan,” terang Mardiani. Pada waktu korban naik diatas motor lanjutnya secara mendadak teman pelakupun ikut naik sehingga korban berada di tengah- tengah.
Oleh kedua pelaku korban dibawa kearah batu licin kawasan danau mas harun bastari. Di tempat itulah korban dipaksa. Meski sempat melawan, namun tenaganya tetap saja kalah, hingga terjadilah perkosaan itu. Usai diperkosa kedua pelaku langsung kabur. Korbanpun diancam untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.
Kasus yang menimpah Kembang mendapat perhatian serius Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (TPPK TPA) Sumber Urip, Suhartini. Kamis pagi tadi Suhartini beserta keluarga langsung mendampingi korban melaporkan kasus tersebut ke polres Rejang Lebong. Karena upaya keluarga untuk meminta pertanggungjawaban kepada pelaku sudah diupayakan namun menemui jalan buntu. “Pihak keluarga korban sudah berupaya untuk mencari penyelesaian secara kekeluargaan, namun tidak mendapat tanggapan serius dari keluarga pelaku. Karenaya kita menyarankan untuk diselsaikan secara hukum. Mengingat korban masih dibawah umur,” kata Suhartini.
Kasus kekerasan dan pelecehan sexsual terhadap anak dibawah umur belakangan ini kerap terjadi. Untuk itu dia berharap supaya pelaku ditindak tegas oleh penegak hukum.(San)
Kerabat korban Mardiani mengatakan peristiwa ini terungkap berawal dari kecurigaan para tetangga korban terhadap perubahan bentuk tubuh kembang. Setelah ditanyai orang tuanya korbanpun mengaku telah diperkosa 2 orang pria yang diduga bernama ji alias ai warga desa Sambirejo simpang bukit kaba kecamatan Selupu Rejang, Sedangkan satu pelakunya lagi tidak dikenal oleh korban.
Dari pengakuan korban kejadian perkosaan itu pada 16 September 2012 sekira pukul 10 malam. “Sebelum kejadian korban bersama 3 temanya tengah menonton kesenian kuda kepang dirumah warga sedesanya yang tengah hajatan. Saat asyik menonton korban dihampiri ji langsung mengajak pergi dengan alasan ada yang mau disampikan,” terang Mardiani. Pada waktu korban naik diatas motor lanjutnya secara mendadak teman pelakupun ikut naik sehingga korban berada di tengah- tengah.
Oleh kedua pelaku korban dibawa kearah batu licin kawasan danau mas harun bastari. Di tempat itulah korban dipaksa. Meski sempat melawan, namun tenaganya tetap saja kalah, hingga terjadilah perkosaan itu. Usai diperkosa kedua pelaku langsung kabur. Korbanpun diancam untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.
Kasus yang menimpah Kembang mendapat perhatian serius Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (TPPK TPA) Sumber Urip, Suhartini. Kamis pagi tadi Suhartini beserta keluarga langsung mendampingi korban melaporkan kasus tersebut ke polres Rejang Lebong. Karena upaya keluarga untuk meminta pertanggungjawaban kepada pelaku sudah diupayakan namun menemui jalan buntu. “Pihak keluarga korban sudah berupaya untuk mencari penyelesaian secara kekeluargaan, namun tidak mendapat tanggapan serius dari keluarga pelaku. Karenaya kita menyarankan untuk diselsaikan secara hukum. Mengingat korban masih dibawah umur,” kata Suhartini.
Kasus kekerasan dan pelecehan sexsual terhadap anak dibawah umur belakangan ini kerap terjadi. Untuk itu dia berharap supaya pelaku ditindak tegas oleh penegak hukum.(San)
Komentar
Posting Komentar