PUISI URAT MALU
Kita
tak menjadi pandir dan nir-adab
karena
hanya keledai meladeni nafsu
kesenangan
kendati bukan suatu dosa
kontemplasi
akan memberi kita makna
untuk
apa kesenangan itu ada
Sangka-menyangka
menjadi wacana terbuka
aib
menjadi konsumsi alam raya
hidang
menghidang sex terbuka
SPA
kerudung dunia nyata
evoria
bukan gejala martabat manusia
Demi
sejengkal tanah saudara menjadi pecah
lambat
atau cepat
demi
seliter bensin, atau
air
mineral, menjadi
pertumpahan
darah
Urat
malu sedang memperdaya tabir para pemimpin
asal
santap dan tidak mau tahu
ia
pura-pura tidak tahu padahal sangat paham
anak-anak
negeri berlari mengejar matahari
keringatnya
masih tega ia menyedunya.
30/1/2013
PUISI ISI HATI
Puisi maha tahu isi hatimu, dengan
Akhirnya mati bunuh diri
Malaikat El-maut menjemput
Saat dirimu mengkonsumsi racun opium
Seutas cinta dan air mata
Mentilawatilkan toksin negri yang ganas
Ratusan tahun lalu menjadi obituari
Sekali mati akan mati
Menjilat sejumput senyap
Dikerjap terang maha dahsyat
Akal sehat bagi akal jahat
Adalah diri tak berdiam
Simbolik alam mencatat
Membuat hujan buatan
Secangkir garam ditebarkan
Sayang tidak secanggih menyeret "kutil" di
negri serakah
Hingga aku bilang kepada Tuhan
Siapkan ruang ber-AC di pemakaman.
30/1/ 2013
PUISI
ANGIN
MENGENDARAI
ALENGKA
Biarlah angin
Mengendarai Alengka
Sesuka-suka
Mengarungi alam raya
Seluas langit setinggi gunung
Menyelam ke laut dasar
Berlayarlah perahu hati
Karena akan mengerti
Waktu melaju
Pembuktian akal sehatmu
Tidak perlu terburu
Hidup itu indah bila dicumbu
Segala rayu
Adelwaysku
Jangan pernah terkesima
Kepada zaman palsu
Banyak hal baru
Kau harus tak keliru
Dunia mencumbu
Melanda anganmu.
2/2/2013
Komentar
Posting Komentar