PUISI SEORANG PENYAIR
Seorang penyair
Mengeja syairnya
Siapa di situ
Terus bicara
Dalam kotak asbak
Puntung rokok bertumpuk
Melahirkan puisi
Lalu mati
Puisi
Menjadi.
Puisi
Menjadi.
2013
PUISI
BUKAN TANPA RUPA
Bila ini adalah rasa
Bukan tanpa rupa
Puisi akan tercipta
Untukmu sepenuhnya
Di dalam keyakinan manusia
Derita tanpa skala
Adalah teman setia
Bilur tanpa nama
Berbaringlah pada keharibaan
Keniscayaan cuma pakaian
2012-2013
PUISI
SAYAP SEMESTA
Hujan belum reda saat kita bersama
Batu scrining enol lima
Titik sepa ke tebing saga
Sunyi menjentik luka
Linguistik lawan kata
Kilatan silhuet cahaya
Persemaian sangat langka
Malam bertema
Sayap semesta.
2010
PUISI
RUANG KONTEMPLASI
Gelap
Lampu kota
Ada apa
Kehidupan diamputasi
Rongsokan
Di sangkar di rumah
Negeri tempat pembuangan
Sampah kondom, dan roti basi
Puisi
Ruang kontemplasi
2010
PUISI
KESEDIHAN BERTEMA
Sakitmu dikemas menjadi ladang
Ilalang kesedihan
Imajinasi menjadikannya sejuta anak
sungai
Lalu mengandung benua
Kesedihan bertema
Di luar sunyi
Di dalam sepi
Poci kekasih malam
Membuih busa
Puisi
Menjadi
2010
PUISI MENJILAT LANGIT
Titah malam
Kala hujan
Menjahit kemarau
Kisah
Satu jam
Aku menyulam
Terali alam
Lagu ciptaan
Dimanakah
Wajah menawan
Penat seperti lekat
Menyikat
Resap
Menjilat
Langit.
2012
PUISI
BERCANDA LUKA
Bercanda pada luka, luka bercanda
dalam impian
Berkaca pada orang, bercermin
pada hati riang
Menerawang ruang sepi
Makna hidup terasa berapi
Jiwa tertambat
Sebagaimana lahir.
2013
KERETA
MENGANGKUTNYA
Ketika kalimat kehilangan kata...
Anak-anak berlarian membelah gelombang. Kata kehilangan huruf. Orang tua
kehilangan telunjuknya.
Membiarkan sungai mengaruskan
puisi...Maka yang tertinggal suara hati. Dan disinilah, kereta mengangkutnya.
Sekarang aku berada di antara ada, atau sebaliknya.
Maaf, itu sudah tidak penting
lagi.
2013
PUISI
BERCAMPUR WARNA WARNI
Detak rindu yang akhirnya menjadi
waktu. Perjumbuhan yang kemudian aku bakar secara alamiah. Dengus puisi menemui
hakekat di langit.
Percaya keseimbangan lahir dari
bathin. Meski puisi bukan satu ranah, setidaknya, warna redup itu sendiri.
Mengecambah dan mereduksi syahwat.
Berkerlap-kelit, hati terus
menjahit langit, bedah karena terobek!
2013
M
Enthieh Mudakir pekerja seni dan penyair tinggal di kota Tegal. Kumpulan
puisinya Malam Begini Bening 1990, Koor Zaman 2002, Cemas Belum Menyerah 2007.
Komentar
Posting Komentar