Langsung ke konten utama

Korban Kekerasan Terhadap Anak Terus Meningkat


Expo Online, Kasus kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap anak dibawah umur, di Kabupaten Rejang Lebong, tergolong tinggi. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melalui kepala bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sri Joariani mengatakan, kasus seksual terhadap anak tahun 2011 ada 21 kasus, tahun 2012 terjadi 20 kasus dan maret 2013 terjadi 4 kasus. “angka tersebut didapat dari beberapa unit pos pelayanan kasus. Diantaranya, Pos Rehabilitasi Sosial, PKBH, RSUD, UPPA, dan Posko KDRT sendiri yang berpusat di Dinas PP dan KB,” katanya.


Sedangkan kekerasan anak secara pisik tahun 2012 ada 48 kasus, ekspoitasi 3 kasusu dan penelantaran anak 4 kasus. Jumlah tersebut yang terdata saja. Ia juga mengakui, masih banyak kekerasan terjadi dalam keluarga yang tidak tercatat. "Di daerah-daerah pedalaman dan di desa-desa masih banyak tindakan kekerasan yang terjadi, namun demikian para korban kekerasan enggan untuk melaporkan hal tersebut pada pos pelayanan KDRT karena malu, ada juga yang takut dengan ancaman suami,"ungkapnya.

Untuk kasus persetubuhan anak, lebih cendrung kepada pola anak yang masi terlalu dini sudah mengenal pacar, padahal masi fase pencarian jati diri. Yang seharusnya dalam berpacaran tidak harus mengenal persentuhan, tapi hal itu dilakunkanya sehinga terjadilah hal- hal yang tidak diinginkan.


Tidak bisa dipungkiri kemajuan tekhnologi merupakan salah satu penyebab, banyaknya persetubuhan anak. “Apa yang dilihatnya sering ditiru dan dicoba,” papanya. Karena itu peran serta dan tanggung jawan orang tua sangat diperlukan.


Sementara itu, penyebab terjadinya kekerasan karena faktor ekonomi, sosial budaya dan agama. "Sekarang kan sedang krisis ekonomi, karena keadaan ekonomi belum tercukupi sehingga menimbulkan hal tersebut, selain itu karena kurangnya bekal agama hingga keteguhan iman mereka masih minim," terangnya.


faktor kurang matangnya para orang tua dan anggota keluarga yang lain dalam membina rumah tangga. "Mungkin terjadinya kekerasan tersebut keluarga terlalu dini dalam membina rumah tangga, sehingga pemikiran mereka dalam membina rumah tangga belum terlalu matang," tuturnya.


Untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya terus- menerus melakukan sosialisasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak serta Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga ke lapangan dan setiap kecamatan dengan merata. (SAN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cepat Puaskan Wanita Hingga Orgasme Dalam 10 Menit

Cara Cepat Puaskan Wanita Hingga Orgasme Dalam 10 Menit :: Dalam urusan bercinta, kaum Adam hendaknya tidak egois. Dimana hanya menjadikan wanita atau istri sebagai subjek untuk memuaskan hasrat birahi semata. Sebaiknya, para pria peduli untuk memuaskan pasangannya dalam berhubungan intim. Kepuasan yang dapat dicapai bersama, jelas akan memberi efek positif terhadap keberlangsungan hubungan anda kedepan. Tidak hanya itu, ketika anda para pria menghantar sang wanita mencapai titik klimaknya, ada kepuasan tersendiri yang di dapat. Erangan kecil pasangan anda saat orgasme akan menjadikan anda sebagai lelaki sejati dihadapannya.  Persoalannya, apakah kaum pria tahu langkah-langkah yang di butuhkan agar sang wanita sampai ke langit ketujuh hanya dengan merangsang G Spotnya? Dan mampukah bertahan untuk tidak ejakulasi hingga wanita mencapai puncak kenikmatannya. Hal ini jelas menjadi pokok penting dalam hubungan seksual. Karena, jika sang wanita dapat mencapai titik orgasme l...

Tips seks Jepang : Seni bercinta ala Geisha

sexy_geisha_by_amywestern Mungkin sebagian besar dari kita sudah tahu tentang Geisha. Pesona wanita Jepang yang identik dengan penghibur ini, dapat dikatakan menyedot perhatian dunia. Apalagi bagi para lelaki, memikirnya saja sudah membuat darah bergejolak kencang. Pada jamana dulu Geisha di Jepang merupakan wanita yang dilatih memberikan hiburan serba bisa baik dari segi menyanyi, menari, maupun bermain musik. Tidak hanya itu, wanita yang terkenal lemah gemulai itu juga terlatih dan memiliki keahlian untuk melayani pria di ranjang, wow... Salah satu keahlian mereka tentu saja teknik oral seks yang bisa membuat para pria menjadi pusing tujuh keliling. Ingin tahu bagaimana teknik para geisha melayani 'pertempuran' para Samurai? Ternyata para geisha yang biasa berlutut ini memiliki teknik oral seks yang bisa membuat para Samurai era tahun 1900-an 'bertekuk lutut'. Ck.. ck.. Dalam buku The Japanese Art of Sex: How to Tease, Seduce & Pleasure the Samurai in Yo...

Tradisi berbagi istri/poliandri ternyata ada di dunia

Tradisi berbagi istri di Himalaya Jika poligami, mungkin didunia adalah hal biasa. Apalagi ditengah kehidupan masyarakat muslim, dimana hal tersebut dibenarkan dan dihalalkan. Namun bagaimana jika poliandri , mungkin tidak banyak masyarakat yang bisa menerima hal tersebut.  Tidak lazim, namun tetap ada. Setidaknya hal itu terjadi disalah satu daerah, dan dahulunya dianggap lumrah dan biasa. Berikut sebuah artikel yang EXPO Online ambil dari berbagai sumber, tentang Tradisi berbagi istri atau poliandri.   Sebut saja salah satunya di Himalaya. Ketika Tashi Sangmo berusia 17 tahun, dia dinikahkan dengan seorang tetangganya yang baru berumur 14 tahun, di sebuah desa terpencil di Himalaya, Nepal. Sebagai bagian dari pernikahan itu, Sangmo juga setuju untuk menikah dengan adik lelaki suaminya. Tradisi berbagi istri di Himalaya Pada masa lalu, anak-anak lelaki dari setiap keluarga di wilayah Upper Dolpa menikahi satu perempuan. Namun, kini praktik poliandri itu mula...